Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perjalanan Pertama


Atiyono
- Di kala itu aku merasa gundah kacau fikiran tidak bisa tenag resah entah tidak tau apa yang harus dilakukan, akhirnya memutuskan untuk camping digunung. Rencana itu akan dilakukan pada hari libur kerja yakni hari Weekand (Sabtu-Minggu). Sayangnya tujuan muncak gunung belum ada, selang waktu beberapa hari mendekati hari libur akhirnya memutuskan perjalanan kepuncak tidak telalu tinggi, gunung yang belum pernah dan perjalanan jarak tempuhnya tidak jauh misalnya PP (pulang pergi) tidak lebih dari satu hari. Akhirnya memutuskan untuk muncak di gunung Andong beralamat Dusun Sawit, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Sedikit Cerita Me tentang Gunung Andong
Dulu pernah bilang tidak mau muncak di gunung Andong dengan alasan. Ketika temen-temen dan dari temennya temen yang sudah mucak banyak cerita tentang lokasi yang sempit kecil tetapi pesona view yang keren dan cantik, alokasi kamar kecil sangat bau dari buangan temen-temen. Ya itu kurag tertariknya karena toiletnya kurang bersih.

Sebelum ke Gunung Andong minggu sebelumnya di Gunung Ungaran yang rute, trekingnya wowe sangat keren untuk menguras tenaga dengan alasan perjalanan melalui jalur air hujan yang turun kebawah dan bebatuan setapak. Kalau kalian mucak di gunung Ungaran siapkan stamina dan hati-hati karena sampingnya tebing jika terpleset memungkinkan akan jatuh ke bawah.

Lanjut Cerita Gunung Andong
Berangkat dari rumah antara jam 09:00 - 10:00 sampai base camp Pendem 14:30 - 15:00 , lamanya perjalanan karena hujan dari magelang sampai base camp mengendarai momtor dengan kecepatan terbaras tidak terlalu kencang.

Dari sore sampe Isyak jam 7 malam masih gerimis akhirnya sekitar jam 19:30 memutuskan najak memakai mantol. Di waktu itu ada rombongan dari Semarang temen-temen kerja ingin muncak sudah ada yang pengalaman sering naik gunung dan pemula baru pertama kali. Sayangnya kata-kata yang terucap kurang bagus (kotor), pada 1/4 perjalan pertama jalannya setapak ada yang badanya agak gemu  akhirnya terperosot masih bisa berpegangan ranting pohon di pinggir jalan, temen-temenya pada waktu itu sangat panik mencari cara bagiaman biar bisa naik dengan melakukan bebebrapa cara tidak membuahkan hasil akhinya tidak kuat berpegangan rantung memutuskan untuk melepas ranting peganyan, lalu terperosot sampai bawah terdengar buuuk, temen-temen pada lari ke bawah dan menjerit memanggila namnya berulang kali belum ada jawaban dan alhamdulillah akhirnya si gendut menjawab panggilan saat bertemu bilang tadi aku nyangkut di semak-semak ranting pepohonan sekitar.

Di posisi itu ada 5 cewek 3 cowok aku bilang yang cewek biar sama saya silahkan cari temen yang sedang terjatuh. Lalu aku bilang sama cewek-cewek jangan jauh dari saya lebih dari 5 meter karena zona aman saat di hutan/gunung itu. Jika berkelompok jangan lebih dari 20 meter jika lebih dari itu saya sangat sulit untuk memantau.

Selang setegah jam si gendut sudah kembali bersama dengan rombonganya, saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan sendiri posisi itu jam 21:00. Naik pelan-pelan menikamati lokasi susana baru yang baru pertama kali di lewati dan entah nanti akan ditemui apa saya sudah pasrah, bila bertemu dengan sesuatu yang goib "pasti allah selalu melindungiku". Alhamdulillahnya tidak ada apa-apa di waktu perjalanan semakin malam hujan berhenti bulan mulai menerangi dengan terang dan bintang-bintang pada bermunculan saya semakin semangat sampai puncak. Di trek terakhir sangat membutuhkan tentanaga yang extra karena jalurnya menjak dan setapak melihat kebelakang jurang. Tiga sampai lima langkah berhenti untuk mengatur nafas pucak terlihat dekat eh setelah sampai itu adalah tebing sangat melehkan. Menruskan trek tebing setapak dengan langkah kaki pelan-pelan ahirnya sampai Puncak Alap-Alap Gunung Andong Sekitar jam 23:00.

Semapai di puncak satai setegha jam dan mencari tempat untuk mendirikan tenda sekitar jam 23:30 an mulai mendirikan tenda sehabis itu buat kopi, masak mie instan, rokoan lalu tidur.

Pagi pun tiba "Selamat Pagi Gunung Andong di Puncak Alap-Alap" Sekitar jam 6 pagi keluar dari tenda jalan-jalan melihat pendangan yang sangat cerah keren view gunung Merbaru dan Sumbing terlihat dari puncak andong.

Sekitar jam setegah 7 mulai masak air untuk membuat kopi dan mie instan lalau santai menikmati pemandangan, sekitar jam 07:30 masuk ke tenda meneruskan tidur sampai jam 09:00. Semakin siang cuaca semakin panas akhirnya santai didalam tenda.

Sekitar jam 10:30 an ada tiga cewek pendaki tek tok sedang santai didepan tenda akhirnya aku ngajak gabung dengan pedanya ngobrol asyik hehe... pokonya jaim hahaha.

Lama kelaman saat aku ngomong mulai dijawab, lalu si cwek membuka matras aku kembali ke tenda mengambilan makanan  lalu kuberikan cemilanku awalnya pada malu ku ajak makan dariku, berulang kali bilang makan cemilanku biar kemakan. Akhinya pada mau makan dan aku juga makan cemilan dari dia. Sambil makan kita saling bertanya jawab tentang gunung dan tentang kehidupan umum+adat.

Semakin siang aku tanya mau turun jam berapa lewat mana ? 
di jawab: Jalur Via Sawit
Aku: nanti bareng ya turunya ingin tau jalur sawit 

Aku naik Via Pendem turun via Sawit.

Habis itu tenda dan perasalan dikemaasi ke dalam tas cerir. Siap-siap turun bersama tiga cewek yang baru dikenal. Meski agak asing aku tetap happy dan selalu bertanya-tanya biar suasana tidak hening.

Mulai Perjalanan Turun Dari Gunung Andong
Saat turun aku bilang pengen lihat makam yang berada di atas pujuck gunung paling selatan itu pandangan arah mata angginku. Perjalan dari puncak alap-alap ke makam mash ada satu jalur turun terjal dan naik tajam hais itu baru samapi puncak utama Gunung Andong lalu foto sebentar. Menuju ke makam sesampai meutari makam dan mengintip dalamnya hanya terlihat sajadah sekitar 5 menit saja di area makam.

Melanjutkan turun aku dan 3 cewek tadi turun dengan santai dan cerita tentang adat jawa ada salah satu cewek yang resepk dengan pembahasan. Aku membahas dengan kata seumpama dan sedikit muter-muter dengan alasan agar tidak mudah ditebak teman-temanya.

Saat turun dengan gaya lari dan kaki mengepir agar tidak kesleo pada pergelangan kaki. Asyiknya kadang tunggu-tungguan sudah sampai bawah duluan gak papa hehe... mulai jaim lagi haha...

Sesampai di warung atas gerbang jalur via Sawit aku ajak makan bareng. Dari situ kita mulai akrab bercanda tawa seperi sahabat sudah kenal lama sayangnya masih ada satu temen cewek takut sama aku.. Sehabis makan kita santai lalu melanjutkan perjalanan turun sampai gerbang sebelum berpisah membuat kenag-kenangan foto bersama dan distu ada juga temen dari pedan klaten lalu diajak foto bareng. Jadi fotonya reame sehabis foro kita join follow IG (instagram) lalu salam-salaman sampai jumpa dilain waktu nanti kita bisa muncak bareng lagi, dari situ kita mulai berpisah meuju ke base camp masing dan pulang melakukan aktivitas seperti biasa.

-End Story-

Terima kasih sudah membaca cerita saya

Post a Comment for "Perjalanan Pertama"